Minggu, 10 Maret 2013

MENYIKAPI TRAGEDI OKU POLRI DENGAN TNI

Polri dengan TNI memiliki tugas yang memang berbeda namun institusi tersebut sangat berkaitan yakni Keamanan dan Pertahanan.

Definisi Keamanan :

keadaan aman; ketenteraman: polisi bertugas menjaga (memelihara) ~ dan ketertiban;
Definisi pertahanan :
 
1. perihal bertahan (mempertahankan);

2. pembelaan (negara dsb);

3. kubu atau benteng (yg dipakai untuk membela diri atau menangkis serangan);
 
Institusi tersebut sangat ada keterkaitan satu sama lainnya yang dipercayai oleh negara untuk menjaga negara tercinta Republik Indonesia. Namun  tragedi pada tanggal 7 Maret 2013 di Resor Ogan Komering Ulu (OKU) SumSel amat sangat mengherankan, kenapa bisa terjadi ?

Menurut saya selaku penulis, ada sebab pasti ada akibat, ada asap pasti ada api.
Seperti yang semua pembaca ketahui pernyataan Wakapolri Komjend. NANAN SUKARNA, beliau memberikan keterangan bahwa sebelum kejadian tersebut, telah ada insiden anggotanya yang sedang bertugas menembak anggota TNI hingga tewas, yang kronologis singkatnya saat anggotanya sedang bertugas tiba-tiba ada pengendara sepeda motor yang saat diberhentikan malah menancap gas, dan meledek dengan kata-kata kasar Polisi......, Polisi........, dan dikejar sehingga terjadilah penembakan tersebut, sehingga setelah kejadian tersebut anggotanya dilakukan tindakan hukum yang berlaku di negara ini.
Kemudian keterangan Jend. Panglima TNI AGUS SUHARTONO, beliau menyatakan akar dari penyerangan Markas Polisi Resor Ogan Komering Ulu adalah penyalahgunaan naluri bertempur pada pasukan Batalion Armed 15 Martapura. 
Dari keterangan  dan pernyataan kedua institusi tersebut, penulis menyikapi bahwa masing-masing institusi tersebut memiliki naluri yakni Polri memiliki naluri kecurigaan, dari kronologis singkat tersebut saat anggota Polri sedang bertugas dan memberhentikan pengendara namun malah tancap gas, dan meledek, timbulah kecurigaan sehingga terjadi pengejaran dan penembakan. Sedangkan TNI memiliki naluri bertempur.

Sangat lengkap aparat di Republik Indonesia tercinta ini, masing-masing memiliki naluri yang sangat hebat, namun alangkah baiknya bila bisa bersatu dan dapat melaksanakan tugasnya masing-masing secara profesional, saat sekarang ini penulis ingin mengajak pembaca, untuk berfikir lebih dewasa, positif mengambil sikap, pada dasarnya didalam institusi adalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa.
Kita selaku masyarakat, harus dapat mengambil sisi baik dari yang ditulis oleh penulis, Tidak ada manusia yang sempurna, mari saling menghargai satu sama lainnya, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, jangan memperkeruh permasalahan yang ada, jadikan tragedi tersebut pengalaman yang berharga.  
“Hai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu berkenal-kenalan, sesungguhnya yang termulia di antara kamu di sisi Allah, ialah yang lebih taqwa.” (Ar Rum: 22)
Nah, masihkah kita berselisih ? Padahal bersatu lebih indah…